Sabtu, 25 Juni 2011

RAMAYANA

RAMAYANA
Utara Kanda

            Suatu hari saat musim semi baru saja lewat, Rama melihat sita lebih berseri pada biasanya. Rama sangat bahagia melihat sita hamil. Sita meminta kepada Rama agar dia diijinkan pergi ke tepian sungai gangga dan tinggal disana selama beberapa malam dan hidup bersama para Rsi, dan Rama pun mengabulkan permintaan dewi sita.
            Ketika Rama sedang bercengkraman dengan para sahabatnya di istana tengah tiba-tiba saja Rama berpaling pada Bhadra dan menanyakan apa yang menjadi pembicaraan orang-orang kota dan desa saat ini? Karena Rama merasa ada yang disembunyikan, maka Rama mendesak Bhadra untuk berkata yang sebenarnya. Akhirnya diapun berterus terang kepada Rama mengenai hal yang sebenarnya “dijalan-jalan, di pasar-pasar umum, ditaman umum, di hutan, orang-orang menyatakan bahwa Rama telah melakukan tindakan  yang sangat luar biasa karena mampu membuat jembatan, dan dapat mengalahkan Rahwana. Namun Rama tidak sadar bahwa melakukan suatu kesalahan, ketika dia membawa sita kembali ke istana. Bagaimana dia yakin bahwa tak sekalipun Sita dipaksa untuk duduk dipangkuan Rahwana?” begitulah kata-kata orang-orang di kota dan di desa.
Rama sangat terkejut mendengar hal itu, dan langsung meminta agar adik-adiknya datang menghadap. Dengan perasaan tidak karuan, Rama berkata kepada saudara-saudaranya. “ dengarkan kata-kata ku dengan baik-baik, inilah perasaan rakyat Ayodhya yang sebenarnya, tentang Aku dan Sita. Mereka menyalahkan tindakanku Laksmana adikku kau tahu betapa rahwana menculik sita dan bagaimana aku menyerang dan membunuhnya , waktu itu api telah membuktikan dia murni, di hadapanku dan disaksikan para dewa, Sita masuk ke kobaran api. Karena itu ku bawa dia kembali  ke Ayodhya. Tetapi di kerajaanku aku dituduh keliru”
Laksmana diperintahkan untuk mengantar Sita ke tepi sungai gangga dekat pertapaan Rsi Walmiki. Sesuai perintah Rama, keesokan harinya laksamana menemui sita dan diantar ke sungai gangga. Setelah sampai di seberang sungai gangga Laksamana tidak bisa menahan kesedihannya, dengan terpaksa dia menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya kepada sita, dan ia terpaksa meninggalkan sita seorang diri.
Sita menjadi sangat sedih, hingga dia menangis tak tertahankan lagi. Dan seorang siswi dari pesraman rsi walmiki melihat keadaan sita dan segera melaporkan kepada Rsi Walmiki. Dengan kekuatan tapanya Rsi Walmiki langsung bisa mengetahui apa yang terjadi . diiringi para siswanya beliau kemudian menemui Sita dan membawa ke pesraman yang khusus untuk siswa putri
Beberapa bulan kemudian, sita melahirkan putra kembar oleh Rsi walmiki bayi tersebut diberi nama Kusa dan Lawa. Setelah kedua bayi itu lahir, Rsi walmiki mulai menulis sloka yang mengisahkan cerita ramanyana, setelah Kusa dan Lawa memasuki usia brahmacari , sloka Ramayana sudah selesai seluruhnya, Rsi Walmiki langsung mengajarkan sloka Ramayana itu kepada Kusa dan Lawa.
Sementara di Ayodhya, rama melakukan upacara Aswameda Rama memerintahkan Laksamana untuk memeinpin sebuah prajurit yang sangat besar menuju hutan Naimisa dimana telah berkumpul banyak sekali raja-raja dari berbagai daerah. Mereka menyatakan kedaulatan kekuasaan rama diakui.
Pada waktu upacara sedang berlangsung , Rsi Walmiki menyuruh Kusa dan Lawa mengunjung upacara tersebut dan menyanyikan sloka Ramayana dengan hati riang dan mantap. Mendengar lagu yang dinyanyikan oleh kusa dan lawa, rama lama bertanya “anak muda, siapakah kalian, dan siapakah yang mengarang lagu yang anda nyanyikan?”
Kusa menjawab. “nama saya kusa dan ini adik hamba bernama Lawa, yang mengarang lagu ini adalah Rsi Walmiki”. Setelah mendengar jawaban tersebut, rama yakin bahwa kusa dan Lawa adalah putra-putra Sita.
Beberapa hari kemudian Rsi Walmiki diiringi oleh sita datang ke tempat itu. “kedua anak kembar itu putramu. Dan ini istrimu yang tak ternoda. Setelah mendengar kata-kata Rsi walmiki, rama lalu mengumumkan kepada para hadirin. “Kusa dan lawa adalah anak saya sendiri”. Rama lalu mempersilakan serta untuk membuktikan kesuciannya di hadapan semua orang.
“Om Basundari Dewi ya namaha. Ya dewi bumi, hamba mohon ke hadapan paduka kabulkanlah permohonan hamba ini, apabila hamba tidak pernah ternoda oleh laki-laki lain, maka terimalah hamba”, setelah dewi sita mengucapkan doa tersebut sebanyak 3 kali, tiba-tiba bumi dihadapannya terbelah. Dewi bumi muncul dihadapan sita. Dewi bumi lalu mendudukan dewi sita di atas tahta yang indah perlahan-lahan tahta dengan dewi sita di atasnya masuk ke dalam perut bumi. Setelah itu perut bumi tertutup kembali.
Rama menjerit”wahai dewi bumi kembalikan sita kepadaku” kemudian turunlah dewa Brahma, beliau menenangkan rama, setelah upacara Aswameda selesai, rama mengajak kedua putranya ke Ayodhya. Bertahun-tahun telah berlalu, ibunda rama dewi kosalya meninggal dunia, kemudian sumitra menyusul, dan akhirnya keykayipun menyusul. Mereka bertiga naik ke sorga berkumpul kembali dengan raja Dasarata.
Pada suatu hari, rama didatang oleh Bhagawan Narada mengatakan bahwa tugasnya didunia sudah berakhir. Maka Ramapun mempersiapkan segala sesuatunya. Kerajaannya dibagi menjadi 2 kosala selatan diberikan kepada Kusa dan kosala utara diberikan kepada Lawa. Setelah penobatan selesai, rama berpesan kepada wibisana agar meneruskan pemerintahannya. Kepada Hanoman dan Hanggada, rama berpesan agar tetap tinggal didunia sampai zaman kaliyuga. Kepada yang lain rama mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri ke hutan, ke-3 adik-adiknya, sugriwa dan sejumlah pegawai istana mengikuti Rama pergi kehutan, di tepi sungai Serayu. Disana rama kembali kepada wujudnya sebagai avatara wisnu. Dan semua pengikut Rama yang ikut ke hutan dapat mengikuti Wisnu ke alam Wisnuloka.




















Makna yang terkandung dalam Kanda ke 7 (Uttara Kanda) dalam Epos Ramayana:

v  Makna filosofis yang pertama yang terkandung di dalamnya yang dapat kita renungi bersama adalah menitik beratkan tentang ketuhanan, kejujuran dan kesetiaan. Seorang dewi Sita yang dimana, dewi Sita tersebut merupakan seorang istri yang amat berbudi luhur dan kerinduan dewi Sita untuk bersatu lagi dengan sang Rama.

v  Makna filosofi yang kedua. Yaitu menyangkut tentang hubungan anak dengn orang tua. Dimana sang ayah akan mampu mengenali anaknya. Walapun mereka terpisah sebelumnya, yang dipertemukan dalam upacara yadnya Aswameda. Yang pada intinya Seorang anak tidak boleh memutuskan hubungan kekeluargaan antara ayah dan anak sebab seorang anaklah yang akan menuntun orang tuanya menuju moksa.

v   Makna filosofis yang terakhir dalam utara kanda menceritakan bahwa dewi sita kembali ke bumi (sebagai tempat asal), dan kembalinya sang Rama ke alam nirwana, yang menandakan bahwa kuatnya konsepsi hubungan purusa dan perdana di mana purusa sebagai sang Rama dan pradana sebagai dewi Sita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar